BEKESAH.co, Bontang- Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di Kota Bontang mengalami peningkatan. Data yang dilansir Polres Bontang menyebut, ada 110 kasus yang melibatkan 130 tersangka di 2024. Jumlah ini bahkan meningkat dari 2023 dengan 98 kasus dan 123 tersangka.

Berdasarkan Tempat Kejadian Perkara (TKP), 3 kelurahan disebut menjadi wilayah transaksi; Kelurahan Loktuan di Kecamatan Bontang Utara, serta Berbas Tengah dan Berbas Pantai di Kecamatan Bontang Selatan. Teranyar, dua kasus narkoba jenis sabu terungkap.

Enam tersangka ditangkap hanya dalam hitungan 6 hari. Kasus pertama terjadi Selasa 13 Mei 2025 di Jalan M. H. Thamrin --Kelurahan Gunung Elai. Sementara kasus kedua terungkap Minggu 18 Mei 2025 di Jalan Kapal Feri --Kelurahan Loktuan.

Baca juga Edarkan Sabu di Bontang, 4 Residivis Narkoba Dibekuk Polisi

Kasus pertama yang terjadi di Jalan M. H. Thamrin cukup mengejutkan. Sebab melibatkan 4 residivis narkoba. Mereka adalah S (50), FA (39), AP (41) dan AN (39). Kejutan lainnya, S dan FA bukan sekadar tersangka. Keduanya adalah pasangan suami istri. S merupakan warga Samarinda, dan FA adalah warga Kelurahan Loktuan.

FA disebut sebagai pemasok barang haram tersebut. Keterangan itu diungkapkan AP dan AN, pengedar narkoba yang ditangkap lebih dulu. Dari keterangan keduanya, diketahui FA akan mengirimkan paket sabu lain. Lokasinya di rumah kontrakan AP --tempat dimana AP dan AN diringkus. Pengakuan keduanya terbukti. FA kemudian datang bersama S sekira pukul 20.30 Wita.

Polisi yang telah berjaga di sekitar TKP, langsung menciduk keduanya (selengkapnya simak di bawah berita).

"Peran FA dan S sebagai supplayer atau pemasok sekaligus bandar. Sementara AT dan AN berperan sebagai kurir," ucap Kapolres Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, saat press release di Mako Polres Bontang, Selasa (20/5/2025) pagi.

Atas perbuatannya, ke empat pelaku harus kembali mendekam dibalik jeruji besi. Mereka dijerat Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 5 hingga 20 tahun penjara. "Atau denda maksimal Rp 10 miliar," ungkap AKBP Alex Frestian Lumban Tobing.

Sementara itu, kasus kedua di Jalan Kapal Feri tak kalah menarik. APR (45) dan CA (30) --dua warga Kelurahan Loktuan-- ditangkap tanpa perlawanan bersama sejumlah barang bukti. Dari hasil interogasi terungkap, APR menerima sabu sebanyak satu bal dari seseorang yang tak pernah dijumpai dan dikenalnya secara langsung. Komunikasi APR dan seseorang tersebut hanya terjalin via handphone.

Cara APR mendapatkan barang haram itu juga terbilang unik; seseorang tersebut hanya meninggalkan petunjuk lokasi dimana sabu disimpan untuk kemudian diambil. Setelah diambil APR, sabu tersebut kemudian diedarkan oleh CA.

AKBP Alex Frestian Lumban Tobing menyebut, APR dan CA dijerat dengan pasal yang sama dengan S, FA, AP dan AN. Dia menegaskan, polisi tidak akan memberikan ruang bagi para pelaku kejahatan.

Makanya, Polres Bontang berkomitmen akan memberantas tindak pidana peredaran narkoba. "Kami (polisi, Red.) mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga diri, keluarga, serta anak-anak dari bahaya penyalahgunaan obat haram ini," tutupnya. (*)

6 HARI 6 TERSANGKA NARKOBA

BARANG BUKTI DARI AP DAN AN (PENGEDAR)
- 1 unit timbangan digital
- Uang tunai Rp 3.650.000 hasil penjualan sabu dari tangan AP
- Uang tunai Rp 8.000 sisa hasil uang komisi penjualan sabu dari tangan AN

BARANG BUKTI DARI S DAN FA (PEMASOK)
- 1 unit timbangan digital
- Sabu seberat 9,5 gram dari kantong celana FA
- 4 amplop putih berisi 92 poket sabu siap edar atau seberat 14 gram dari tangan S
- Uang tunai senilai Rp 8 juta dari tangan S
- 2 bungkus sabu seberat 0,48 gram di rumah kontrakan S dan FA
- 1 unit mobil Honda ARV nopol KT 1314 WA
- 1 unit handphone
- Buku catatan penjualan
- Alat hisap sabu pipet kaca
- Korek api plastik flip

BARANG BUKTI DARI APR DAN CA (PENGEDAR)
- 8 bungkus plastik bening berisi sabu seberat 23.30 gram yang disembunyikan dalam bungkus rokok
- 1 unit timbangan digital
- 2 handphone merek VIVO warna biru dan merah

CATATAN: Total BB dari S dan FA 95 bungkus plastik klip berisi sabu seberat 23,98 gram dan uang tunai hasil penjualan sabu sebesar Rp 11.658.001. (*)

Editor: Fai

JANGKAU BERITA BEKESAH LEBIH BANYAK DI GOGGLE NEWS klik link di bawah ini

https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMLWJygsw9aThAw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid

Atau dapatkan update informasi Bekesah.co seputar Bontang dan Kalimantan Timur dengan bergabung di Whatsap grup ini. Cukup klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/L4DcfLR9YvdDkNKiF2cCPG

jembatan penghubung

Najirah Janji Jika Jadi Wali Kota Bontang Akan Bangun Jembatan Penghubung Kampung Selangan-Lok Tunggul